About

Kamis, 13 Oktober 2011

metode penelitian kua;itatif

METODE PENELITIAN KUALITATIF
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Sebelum melakukan penelitian tentunya seseorang harus menguasai metode yang akan di buatnya dalam meneliti, maka dari itu sebagai calon peneliti kita harus mengupas tuntas metode-metode yang ada.
Dan dalam hal ini adalah metode kualiatatif yang menurut beberapa ilmuan adalah metode untuk kita dapat menemukan hasil penenlitian yang falid namun tentunya dengan kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian kualitatif itu sendiri.
Kemudian dari situlah dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut
.
2.      Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian dasar kualitatif itu?
2.      Bagaimana Karakteristik penelitian kualiatif?
3.      Apa saja Pertimbangan melakukan penelitian kualitatif?
4.      Seperti apa Kritik terhadap penelitian kualitatif?

3.      Tujuan
1.      Agar mengerti pengertian dasar kualitatif itu
2.      Agar memahami karakteristik penelitian kualiatif
3.      Agar mengerti pertimbangan melakukan penelitian kualitatif
4.      Agar Tahu Tentang Kritik Terhadap Penelitian Kualitatif




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian dasar kualitatif
Dalam pengertian ini ada beberapa istilah yg digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistic atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif kedalam, etnometodologi, the Chicago school, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis dan deskriptif (bogdan dan biklen, 1982:3) . pemakai istilah inkuiri naturalistic atau alamiah pada dasarnya kurang menyetujui penggunaan istilah penelitian kualitatif karena menganggap bahwa penelitian kualitatif merupakan istilah yang terlalu disederhanakan, bahkan sering dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif. Sebenarnya alas an yang dikemukakan oleh para pengarang buku inkuiri alamiah tersebut hanyalah merupakan alasan pembenaran istilah inkuiri alamiah yang digunakan oleh mereka. Dilihat dari sisi lain, pada dasarnya istilah inkuiri alamiah menekankan pada kealamiahan sumber data. Dengan kata lain, alasan yang digunakan oleh mereka sama saja dengan yang digunakan oleh peneliti yang masih tetap menggunakan penelitian kualitatif. Dalam buku ini istilah penelitian kualitatif tetap akan dipertahankan, dan dalam hal-hal tertentu istilah inkuiri atau penelitian ilmiah atau naturalistic akan dimanfaatkan juga, terutama pada waktu menjelaskan definisi dan paradigma alamiah. [1]
A qualitative approach is one in which the inquirer often makes knowledge claims based primarily on constructivist perspectives (i.e. the multiple meanings of individual experiences, meanings socially and historically constructed, with an intent of developing a theory or pattern) or advocacy/ participatory perspectives (i.e. political, issue-oriented, collaborative or change oriented) or both (Creswell, 2003, hal.18).
Lebih jauh, Creswell menjelaskan bahwa di dalam penelitian kualitatif, pengetahuan dibangun melalui interprestasi terhadap multi perspektif yang berbagai dari masukan segenap partisipan yang terlibat di dalam penelitian, tidak hanya dari penelitinya semata. Sumber datanya bermacam-macam, seperti catatan observasi, catatan wawancara pengalaman individu, dan sejarah.
Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualitatif perlu kiranya dikemukakan beberapa devinisi. Pertama, bogdan dan taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic ( utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Sejalan  dengan devinisi tersebut , kirk dan miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Selain definisi-definisi tersebut, dibawah ini dikemukakan pula beberapa definisi lainnya sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang luas dan mendalam. David William (1995) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah. Jelas devinisi ini member gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian ilmiah.
Sedangkan menurut kesimpulan kami penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya dan bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena





2.      karakteristik penelitian kualiatif
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah cirri-ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya.(versi Lincoln dan guba)[2]
1.      Latar alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan karena ontology alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dengan konteksnya, hal tersebut didasarkan atas beberapa asumsi.
2.      Manusia sebagai alat
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan. Selain itu hanya manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan dilapangan.
3.      Metode kualitatif
Peneliti kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
4.      Analisis data secara induktif
Peneliti kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alas an. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.
5.      Teori dari dasar
Penyusunan teori disini berasal dari bawah keatas, yaitu dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan yang saling berhubungan. Jika peneliti merencanakan untuk menyusun teori, arah penyusunan teori tersebut akan menjadi jelas sesudah data dikumpulkan. Jadi, peneliti dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang makun menjadi jelas sementara data dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji. Dalam hal ini peneliti tidak berasumsi bahwa sudah cukup yang diketahui untuk memahami bagian-bagian penting sebelum mengadakan penelitian.
6.      Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
7.      Lebih mementingkan proses dari pada hasil
Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
8.      Adanya batas yang ditentukan oleh focus
Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam focus. Kedua, penetapan focus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan focus. Dengan kata lain, bagaimanapun, penetapan focus sebagai pokok masalah penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu dapatlah peneliti menemukan lokasi penelitian.
9.      Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik. Hal itu disebabkan beberapa hal. Pertama, validitas internal cara lama telah gagal karena hal itu menggunakan isomorfisme antara hasil penelitian dan kenyataan tunggal dimana penelitian dapat dikonvergensikan. Kedua, validitas eksternal gagal karena tidak taat asas dengan aksioma dasar dari generalisasinya. Ketiga, criteria reliabilitas gagal karena mempersyaratkan stabilitas dan keterlaksanaan secara mutlak dan keduanya tidak mungkin digunakan dalam paradigm yang didasarkan atas disain yang dapat berubah-ubah. Keempat, criteria objektivitas gagal karena penelitian kuantitatif justru member kesempatan interaksi antara peneliti-responden dan peranan nilai. Karena itu maka pemeriksaan  keabsahan  data ada criteria.
10.  Desain yang bersifat sementara
Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Jadi, tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan jamak dilapangan. Kedua, tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu karena terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan. Ketiga, bermacam-macam system yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat diramalkan. Dengan demikian, desain khususnya masalah yang telah ditetapkan terlebih dahulu apabila peneliti ke lapangan dapat saja diubah.
11.  Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interprestasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data. Pertama, susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti. Kedua, hasil peneliti bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari dengan yang dicari. Ketiga, konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan yang  diteliti.
3.      pertimbangan melakukan penelitian kualitatif
penelitian kualitatif tentunya mempunyai kelebihanm tertentu dalam meneliti suatu pembahasan yag cocok dalam metode kualitatif dan berikut adalah keunggulan dari penelitian kualitatif daripada dengan penelitian yang lainya:
1.      Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah (natural setting).
2.      Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara
3.      Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
4.      Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai variabel yang saling mempengaruhi.
5.      Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first hand”. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan.
6.      Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data.
7.      Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti.
8.      Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya.
9.      Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden, yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan segi pendiriannya.
10.  Verifikasi. Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang bertentangan atau negatif.
11.  Pengambilan sampel secara purposif. Metode kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian.
12.  Menggunakan “Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data.
13.  Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai.
14.  Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.


4.      Kritik Terhadap Penelitian Kualitatif
Kelemahan yang paling mendasar adalah di khawatirkan adanya subyektifitas dalam penelitian tersebut namun ada beberapa kelemahan yang lainya yang tentunya akan tetap di temukan solusinya
meskipun dalam penelitian kualitatif Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:
5.           Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a.       Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b.      Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci
c.       Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d.      Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
e.       Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.
6.           Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
7.           Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
8.           Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya dan bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena
dan mempunyai beberapa karakteristik yang berada pada latar alamiyah,manusia sebagai alat, metode yang di gunakan, analisa data secara induktif, teori dari dasar, deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil. Namun dari beberapa tersebut penelitian kualiatatif juga mempunyai beberpa kelebihan semiosal di kahawatirkanya bersifat subyektifi.
Namun juga mempunyai kelebihan dengan kespesialan judul atau tema yang tepat untuk digunakanya metode ini.


B.     Saran
Ungkapan terima kasih kepada pembaca dan pendengar makalah ini , dan partisipasi dari kalian sangat pemakalah harapkan, Karen makalah ini masih dari yang namanya sempurna. Dan terutama bagi ibu luluk fikri zuhriyah selaku pengampuh materi kuliyah sejarah dakwah beribu terima kasih dan maaf. Karena apa jadinya kami kalau tanpa bimbingannya, dan untuk kesabarannya dalam mendidik kami.


DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.2007
Dr. Lexy j. Moleong. Metode penelitian kualitatif.jakarta: 2009
Burhan bungin. Metode penelitian kualitatif. Rajawali pers. Jakarta:20011
/massofa.wordpress.com


[1] Dr. Lexy j. Moleong. Metode penelitian kualitatif.jakarta: 2009 hal 2

[2] Dr. Lexy j. Moleong. Metode penelitian kualitatif.jakarta: 2009 hal 8

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews