About

Selasa, 06 Desember 2011

dakwah lewat Do'a



Dakwah lewat Do’a
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Dalam masa kini telah berkembang pesat tentang berbagai macam metode dakwah karena teknologi yang semakin berkembang dan keilmuanpun makin berfariatif, dalam menyikapi hal tersebut do’a pun bisa sebagai jalan berdakwah, karena tidak sedikit juga orang-orang yang antusias mengikuti ritual-itual berdo’a dalam suatu etnik yang ada, di dalam setiap pungkasan acara pun biasanya terselip sebuah do’a, dari situlah do’a kadang telah di anggap menjadi sebuah ruh yang tidak bisa terpisakan dari kegiatan berdakwah.
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1.      Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2.      Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3.      Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52).
4.      Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5.      Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).




Tujuan Berdo'a / Berdoa
a.       Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT
b.      Agar selamat dunia akhirat
c.       Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT
d.      Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk

Fadhilah (Keutamaan) Berdo’a
1.      Do'a merupakan ibadah dan sebuah ketaatan alas perintah Allah. Allah berirman: Dan Tuhanmu berfirman: Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Kaperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina. (al Mukmin: 60).
2.      Di dalam sebuah hadits disebutkan: Dari an-Nu'man bin Basyir berkata, bahwa Rasulallah bersabda: Do'a adalah ibadah.
3.      Merupakan perbuatan yang paling mulia dan dicintai oleh Allah. Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: Tidak ada sesaatu yang lebih mulia di sisi Allah dari do'a.
4.      Do'a menghalangi kemurkahan Allah. Karena orang yang tidak berdo'a kepada Allah, Allah akan marah kepadanya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulallah,
5.      Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah padanya.
6.      Do'a menunjukkkan kecerdasan dan kekuatan batin seseorang. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Selemah-lemahnya manusia adalah orang lemah (jarang) berdo'a dan sebakhilbakhilnya manusia adalah orang yang bakhil dalam mengucapkan salam.
7.      Do'a bisa mencegah bencana yang belum terjadi dan menghilangkannya bila sudah terjadi. Rasulullah bersabda: Tidak ada yang bisa menolak al Qadar (takdir) itu kecuali do'a.
8.      Do'a menjadi perekat tali cinta dan kasih sayang sesama mukmin. Karena seseorang yang mendo'akan saudaranya yang lain yang jauh, maka akan dikabulkan. Allah ber_rman: Sesnngguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, Allah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (Maryam: 96). Dan sudah disepakati bahwa do'a termasuk dalam iman dan amal shalih.
9.      Berdo'a merupakan sifat orang-orang muttaqin. Allah berfirman: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo'a: Ya Tuhan kami, beri ampunilah kami dan saudarasaudara Kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau menjadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (al Hasyr: 10).
10.  Dan juga merupakan sifat para Nabi-nabi terdahulu, kalau mendapatkan permasalahan mereka segera berdo'a kepada Allah, sebagaiamana yang diceritakan oleh Allah dalam firmanNya: "Maka Kami perkenankan do'anya, dan Kami menganugerahkan Yahya kepadanya. Dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas, dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (al Anbiya: 90).
11.  Do'a menjadikan seseorang tsabat (teguh/kokoh) dalam menghadapi musuh dan sarana untuk mendapatkan pertolongan. Sebagaimana kisah Thalut dengan pasukan seadanya mampu mengalahkan Jalut dengan bala tentaranya. Allah ber_rman: Tatkala Jalut don tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a. "Ya Tuhan kami, berilah kesabaran pada diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang Kafrr. (al-Baqarah: 250).
12.  Do'a sebagai pelarian dan tumpuan harapan orang-prang yang teraniaya. Seperti yang di contohkan oleh Nabi-nabi terdahulu ketika dimusuhi oleh kaumnya, bahkan akan dibunuh dan dianiaya. Mereka berdo'a kepada Allah. Seperti yang diceritakan oleh Allah tentang Nabi Nuh. Sebelum mereka (kaum musyrikin Quraisy), kaum Nuh telah mendustakan (Nuh). Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan) "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman." Maka dia mengadu kepada Tuhannya "bahwasannya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah aku. (al Qamar: 9-10). Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Adam sebelumnya, jaga oleh Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, Nabi Musa dan Nabi Muhammad.



Adab atau Tata cara Berdoa / berdo'a
a.       Menghadap ke Kiblat / Ka'bah
b.      Sebelum berdoa membaca basmalah, istighfar dan hamdalah. Kemudian diikuti salawa nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
c.       Mengangkat kedua telapak tangan sebelum berdoa dan mengusap muka dengan telapak tangan setelah doa.
d.      Melembutkan suara dan tenang saat berdoa
e.       khusyuk, ikhlas dan serius
f.        Berharap agar doanya diterima Allah SWT
g.       Berdoa berulang-ulang di lain waktu untuk menunjukkan keseriusan kita agar dikabulkan oleh Allah SWT
h.       Setelah berdoa ditutup dengan salawat nabi dan pujian pada Allah SWT

Waktu-waktu yang tepat / mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT
a.       Ketika membaca AlQuran
b.      Setelah Solat wajib
c.       Pada saat tengah malam setelah sholat tahajud
d.      Saat melaksanakan ibadah haji
e.       Saat berpuasa wajib dan sunah


Sumber : http://www.vbaitullah.or.id, Nurul Mukhlisin Asyraf

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews